Tentukan a) tema, b) alur, c) tokoh utama, d) tokoh pendukung, e) latar tempat, f) sifat tokoh utama, dan g) amanat dari cerita tersebut!
Suatu pagi, seorang anak laki-laki berumur 10 tahun mengenakan seragam SD yang terlihat usang. Ia sedang berpamitan dengan ibundanya untuk pergi ke sekolah. Anak laki-laki tersebut bernama Amir, ia dan ibunya tinggal di sebuah perkampungan kumuh di Jakarta. Walaupun hidupnya susah, Amir selalu terlihat riang dan ceria. Ia selalu menyapa para tetangga dengan santun. Sebelum sampai ke sekolah ia melihat seorang bapak tua yang menuntun sepedanya. Sepeda bapak itu berisi wadah yang berisi tahu. Nampaknya, ban sepeda bapak itu kempis.
“Pak, ada yang bisa kubantu?” tanya Amir ketika menghampiri bapak itu. “Ini, Nak. Ban saya kempis. Jualan saya belum laku, saya tidak punya uang untuk mengisi angin di tempat tambal ban,” jawab si bapak. Amir langsung menawarkan bantuannya untuk menuntun sepeda itu ke tukang tambal ban di dekat sekolahnya. Kebetulan pemilik tambal ban itu sudah kenal dengan Amir dan ia ingin membantu bapak penjual tahu itu dengan mengisi angin di ban sepedanya dengan gratis. Penjual tahu tersebut itu mengucapkan terima kasih berkali-kali. Amir senang karena Bapak penjual tahu bisa kembali menggunakan sepeda itu untuk berdagang.
Keesokan harinya, Bapak penjual tahu sengaja menunggu Amir di depan gerbang sekolah. Ketika Amir datang, Bapak penjual tahu memberikan beberapa buku cerita pendek anak yang sudah usang. Amir menerima buku itu dan mengucapkan terima kasih. Dua hari kemudian, gurunya mengumumkan bahwa besok semua murid harus membawa sebuah buku cerita pendek khusus anak-anak. Di saat Amir kebingungan, tiba-tiba ia teringat dengan buku cerita yang diberikan oleh Bapak penjual tahu. Sesampainya di rumah, ia menemukan buku cerita itu di bawah tempat tidurnya. Amir langsung menceritakan kejadian ini pada ibunya. Mulai dari pertemuannya dengan Bapak penjual tahu, hadiah kecil berupa buku cerita anak, sampai tugas dari gurunya.
Ibu Amir pun menjawab, “Tidak ada yang serba kebetulan, Mir. Semua sudah diatur oleh Tuhan, Nak. Barang siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Buku yang tampaknya tidak berharga bagimu, kini menjadi sangat berharga untukmu, bukan?”

Tentukan a) tema, b) alur, c) tokoh utama, d) tokoh pendukung, e) latar tempat, f) sifat tokoh utama, dan g) amanat dari cerita tersebut!
Suatu pagi, seorang anak laki-laki berumur 10 tahun mengenakan seragam SD yang terlihat usang. Ia sedang berpamitan dengan ibundanya untuk pergi ke sekolah. Anak laki-laki tersebut bernama Amir, ia dan ibunya tinggal di sebuah perkampungan kumuh di Jakarta. Walaupun hidupnya susah, Amir selalu terlihat riang dan ceria. Ia selalu menyapa para tetangga dengan santun. Sebelum sampai ke sekolah ia melihat seorang bapak tua yang menuntun sepedanya. Sepeda bapak itu berisi wadah yang berisi tahu. Nampaknya, ban sepeda bapak itu kempis.
“Pak, ada yang bisa kubantu?” tanya Amir ketika menghampiri bapak itu. “Ini, Nak. Ban saya kempis. Jualan saya belum laku, saya tidak punya uang untuk mengisi angin di tempat tambal ban,” jawab si bapak. Amir langsung menawarkan bantuannya untuk menuntun sepeda itu ke tukang tambal ban di dekat sekolahnya. Kebetulan pemilik tambal ban itu sudah kenal dengan Amir dan ia ingin membantu bapak penjual tahu itu dengan mengisi angin di ban sepedanya dengan gratis. Penjual tahu tersebut itu mengucapkan terima kasih berkali-kali. Amir senang karena Bapak penjual tahu bisa kembali menggunakan sepeda itu untuk berdagang.
Keesokan harinya, Bapak penjual tahu sengaja menunggu Amir di depan gerbang sekolah. Ketika Amir datang, Bapak penjual tahu memberikan beberapa buku cerita pendek anak yang sudah usang. Amir menerima buku itu dan mengucapkan terima kasih. Dua hari kemudian, gurunya mengumumkan bahwa besok semua murid harus membawa sebuah buku cerita pendek khusus anak-anak. Di saat Amir kebingungan, tiba-tiba ia teringat dengan buku cerita yang diberikan oleh Bapak penjual tahu. Sesampainya di rumah, ia menemukan buku cerita itu di bawah tempat tidurnya. Amir langsung menceritakan kejadian ini pada ibunya. Mulai dari pertemuannya dengan Bapak penjual tahu, hadiah kecil berupa buku cerita anak, sampai tugas dari gurunya.
Ibu Amir pun menjawab, “Tidak ada yang serba kebetulan, Mir. Semua sudah diatur oleh Tuhan, Nak. Barang siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Buku yang tampaknya tidak berharga bagimu, kini menjadi sangat berharga untukmu, bukan?”

Jawaban & penjelasan:

1.tema, "kebaikan"

2. alur maju, dimulai saat amir bertemu bapak penjual tahu, membantu bapak penjual tahu- sekolah dan mendapat PR sampai menceritakan pada ibunya

3.tokoh utama, amir

4. tokoh pendukung amir ada ibunya, bapak penjual tahu, orang yang memompa ban sepeda (tukang tambal ban) , ibu guru

5.latar tempat, ada perkampungan kumuh di Jakarta, ada juga di rumah, sekolah

6. sifat tokoh utama ; baik, senang membantu/ ringan tangan, riang dan ceria

7.amanat; bantulah siapapun meskipun itu bukan seseorang yang kamu kenal. Karena jika kamu menanam kebaikan akan menuai kebaikan pula

[answer.2.content]